Rabu, 03 Juli 2019

KONSEP DAN ARSITEKTUR SMBD


1 Model, Skema dan Instances Data

A. Model Data

Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi struktur basis data, yaitu:
a.       Model data konsepsual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman user memandang atau memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan tiga konsep penyajian data yaitu:
1)      Entity (entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian atau konsep dunia nyata yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data, contohnya Mahasiswa, Matakuliah, Dosen, Nilai dan lain sebagainya.
2)      Atribute (atribut) adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti NIM, Nama, Fakultas, Jurusan untuk entitas Mahasiswa.
3)      Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
b.      Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi detail data disimpan ke dalam komputer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman, urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat membuat pemcarian rekaman data lebih efisien.
c.       Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data disimpan dalam komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model hirarki, jaringan dan relasional.


B. Skema dan Instances Data

Skema basis data merupakan deskripsi dari basis data yang spesifikasinya ditentukan dalam tahap perancangan namun tidak terlalu diharapkan diubah setiap saat. Penggambaran skema umumnya hanya berisi sebagian dari deatil deskripsi basis data.

Sekelompok data yang tersusun dalam satu baris rekaman (record/tuple) dan tersimpan dalam basis data disebut dengan instansi (instance) atau kejadian (occurences).

2. Arsitektur Basis Data

Arsitektur ini dikenal dengan nama arsitektur tiga skema (three-schema architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan antara basis data fisik dengan program aplikasi user. Skema-skema tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Level internal merupakan skema internal yang memuat deskripsi struktur penyimpanan basis data dan menggunakan model data fisikal serta mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam basis data, serta jalur pengaksesan data.
b.      Level konsepsual adalah skema yang memuat deskripsi struktur basis data secara keseluruhan untuk semua pemakai. Skema ini hanya memuat deskripsi tentang entitas, atribut, hubungan dan batasan, tanpa memuat deskripsi data secara detail.
c.       Level eksternal merupakan skema eksternal (user view) yang mendefinisikan pandangan data terhadap sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan oleh kelompok user tersebut.
Keuntungan dari arsitektur ini antara lain:
a.       Perubahan skema konsepsual, yaitu adanya perubahan dalam skema konsepsual contohnya penambahan suatu item data tidak akan berpengaruh pada program aplikasi. Tetapi jika skema eksternal tidak sesuai lagi dengan skema konsepsual yang baru maka program aplikasi harus disesuaikan juga.
b.      Perubahan skema internal. Pemisahan antara skema eksternal dan skema internal berfungsi untuk menjaga bila terjadi perubahan skema internal, misalnya ada penambahan “pointer” pada rekaman tidak memerlukan perubahan pada aplikasi.
c.       Perubahan skema eksternal. Adanya penambahan skema eksternal atau pembuatan skema eksternal baru tidak akan berpengaruh pada aplikasi yang ada selama aplikasi tersebut tidak mengakses data berdasarkan skema yang baru.

3. Kekangan dalam Basis Data

Kekangan basis data dimaksudkan agar basis data bisa digunakan tanpa ada kesalahan. Kekangan basis data adalah aturan-aturan agar basis data tetap relevan dan menjaga integritas basis data. Terdapat lima aspek dalam aturan basis data, yaitu:
1.      Redudansi data
Redudansi data adalah pengulangan data pada basis data dan yang semestinya tidak diperlukan.
2.      Inkonsistensi data
Inkonsistensi data adalah data yang memiliki kesamaan primary key yang umumnya terjadi karena kesalahan input.
3.      Data terisolasi
Data terisolasi adalah data yang tidak bisa diakses oleh aplikasi basis data dan menyebabkan basis data seolah-olah tidak lengkap dan menghalangi user melakukan query. Hal ini umumnya terjadi dalam model ER, dimana sebuah tabel tidak memiliki hubungan dengan tabel lain dalam satu basis data.
4.      Keamanan data
Keamanan basis data adalah sebuah aspek penting karena data dalam basis data haruslah aman karena data bersifat penting dan rahasia. Keamanan data sangat penting untuk mencegah terjadinya kebocoran informasi kepada pihak yang tidak diinginkan.
5.      Integritas data
Integritas data adalah sebuah aspek yang dimaksudkan agas administrator basis data memiliki kontrol penuh kepada basis data yang dimiliki. Hal ini dilakukan dengan cara memastikan bahwa semua prosedur yang diberikan dalam pembuatan basis data benar-benar dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Modul Debian 2